Di dalam khutbah tersebut, Rasul juga menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak 4 hal di bulan Ramadhan. Petikan wasiat itu adalah :
ÙاستÙثرÙا ÙÙ٠٠٠أربع خصاÙ: خصÙتÙ٠ترضÙ٠بÙ٠ا ربÙÙ Ø ÙخصÙتÙÙ Ùا غÙ٠بÙ٠عÙÙÙ Ø§Ø Ùأ٠ا اÙخصÙتا٠اÙÙتا٠ترضÙ٠بÙ٠ا ربÙÙ : ÙØ´Ùادة Ø£Ù Ùا Ø¥Ù٠إÙا اÙÙÙØ ÙتستغÙرÙÙÙØ Ùأ٠ا اÙÙتا٠Ùا غÙ٠بÙ٠عÙÙ٠ا : ÙتسأÙÙ٠اÙÙ٠اÙجÙØ©Ø ÙتعÙØ°Ù٠ب٠٠٠اÙÙا
Dari hadits di atas, hal yang pertama kali harus kita perbanyak saat Ramadhan adalah bersyahadat. Selain mengucapkan syahadat itu sendiri, memperbanyak syahadat bermakna senantiasa menguatkan serta memperbarui keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Syahadat dalam satu kali shalat wajib ada dua kali yakni pada saat duduk tahiyyat, jadi semakin banyak shalat yang kita lakukan, semakin banyak syahadat yang kita baca, harapannya keimanan kita semakin menguat. Syahadat juga kita baca di luar shalat seperti pada pagi dan petang hari, juga setiap kali mengakhiri majlis ilmu.
Yang kedua, memperbanyak istighfar. Manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Rasulullah yang terjaga dari dosa saja ratusan kali beristighfar tiap harinya. Apalagi di bulan Ramadhan, pintu ampunan dari Allah terbuka lebar. Sehingga, bulan ini momentum yang tepat untuk semakin berbenah, memperbaiki kesalahan di masa lalu.
Yang ketiga dan keempat yakni meminta surga serta memohon perlindungan dari neraka merupakan do'a setiap orang beriman. Pada bulan Ramadhan, pintu langit terbuka, do'a-do'a yang dipanjatkan dengan tulus oleh seorang hamba akan sampai pada sisi Allah Subhanahu wa ta'ala sehingga akan dikabulkan.
Semoga bulan Ramadhan tahun ini menjadi batu loncatan bagi kita untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.